Gunungkidul (DIY), SEHATYNEWS.id – Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengikuti public hearing, hasil kajian sejarah terbentuknya kabupaten Gunungkidul. Kajian sejarah yang digelar di Taman Budaya Gunungkidul (TBG) ini diberi judul Gunungkidul sejarah trasformasi Administrasi.
Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Mantara mengatakan, kajian ini dilakukan sebagai upaya melengkapi kajian yang pernah dilakukan pada tahun 1985 dengan judul menguak sejarah melacak hari jadi Kabupaten Gunungkidul.
“Mempublikasikan hasil kajian sejarah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan bukti fakta dan data baru yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan sudah kami laksanakan mulai dari akhir tahun 2021 sampai dengan 2023,” kata Agus Mantara, Selasa (7/11/2023).
Agus menerangkan, kajian sejarah terbentuknya Gunungkidul ini sejalan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Gunungkidul nomor 70/188.45/6/1985. Pada dictum II berbunyi “Ketentuan hari, tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Gunungkidul dapat ditunjau ulang.
“Pada diktum I dapat ditinjau kembali apabila ternyata dikemudian hari didapat bukti fakta dan data baru yang lebih kuat yang mendukung hal tersebut dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Dikatakan peserta public hearing hasil kajian sejarah berdirinya Kabupaten Gunungkidul dihadiri Anggota Forkopimda, Ketua dan wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Kepala OPD di Gunungkidul, Panewu se Gunungkidul dan Pimpinan Media sejumlah kurang lebih 100 orang.
“Kajian ini melibatkan sejarahwan dari UNY maupun UGM seperti Dr. Drs. Agus Murdiyastomo, M.Hum, Dr. Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M.Pd., Indra Fibiona, S.S. M.P.A, Pr. Agus Suwignyo, Prof. Aman,” katanya.
Pihaknya berharap public hearing hasil kajian sejarah terbentuknya Kabupaten Gunungkidul ini, mampu menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat dan ada tindak lanjut yang konkrit dari seluruh stakeholder.
“Sebagai upaya kita untuk mewujudkan sejarah berdirinya Kabupaten Gunungkidul berdasarkan data dan fakta serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tegasnya.
Sementara Bupati Gunungkidul, Sunaryanta dalam sambutannya mengatakan, kajian literasi yang melibatkan profesional dibidangnya ini diharapkan mampu mendapatkan gambaran tentang sejarah berdirinya Gunungkidul. Dapat dihadirkan secara rasional dan dapat dilogikakan.
“Selama ini masih berorientasi seputaran mistis dan spiritual. Dengan kajian ini kita berharap tahu persis bagaimana sejatinya perkembangan peradaban,” terang Bupati.
Sejarahwan Drs. Agus Murdiyastomo mengatakan, kisah sejarah merupakan salah satu dari identitas sebuah kelompok masyarakat dan wilayahnya Penelusuran sejarah menjadi penting agar masyarakat di suatu wilayah dapat mengenal dan memahami bagaimana wilayah tempat tinggal mereka dibangun dan berkembang menjadi seperti sekarang.
“Kajian ini dilakukan dengan pendekatan sejarah dan administratif. Bahwa sejarah bersifat dinamis terikat dengan data-data sejauh yang ditemukan oleh sejarawan,” paparnya.