Kupang,Sehaty.media – Menyikapi kejadian keributan antara anggota Denpom 01-IX/Kupang dengan anggota Polda NTT saat Pertandingan Futsal di Gor Oepoi Kota Kupang, pada Rabu (19/4) kemarin. Saat ini, telah dilaksanakan pertemuan unsur Pimpinan TNI, Polri di Aula lantai III Mapolda NTT, pada Kamis siang, 20 April 2023.
Pertemuan yang dilanjutkan dengan Konferensi Pers guna menghindari berita simpang siur dan memberikan ketenangan tersebut dihadiri oleh Kapolda NTT, Kasrem 161/Wira Sakti, Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti, Danbrigif 21/Komodo, Danyonif 743/PSY, Wadandenpom 01-IX/Kupang dan beserta Pejabat Utama Polda NTT.
Dalam keterangannya, Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum, saat konferensi pers mengatakan bahwa pihaknya sudah melaksanakan tindakan-tindakan pencegahan sejak kejadian tadi malam, seluruh unsur pimpinan di Kupang langsung melaksanakan rapat darurat. Kemudian tindakan di lapangan dan mencegah bentrokan meluas, sehingga tadi malam situasi sudah kondusif.
“Pertandingan Final Futsal tersebut bukan antar TNI vs Polri tetapi antara tim Futsal Polda NTT vs Tim Futsal P dan K TTS, tetapi kemudian didalam pertandingan tersebut terjadi kesalahpahaman dimana ada anggota yang melompat atau terjatuh ke bawah kemudian akan dilindungi diajak keluar oleh anggota PM. Ini adalah kesalapahaman yang terjadi yang menyebabkan bentrok antara anggota Polri dan PM TNI AD,” kata Kapolda.
Lebih lanjut Kapolda, mengatakan kejadian itu sudah dianggap selesai dan anggota Denpom 01-IX/Kupang yang saat itu bertanggung jawab keamanan pertandingan langsung meminta kepada panitia pertandingan diberhentikan, sehingga pertandingan yang baru dilaksanakan babak pertama ini langsung dihentikan karena ini menimbulkan bahaya keributan menjadi lebih besar.
“Beberapa rekomendasi yang akan dilaksanakan antara TNI Polri mulai saat ini dan seterusnya baik terkait kegiatan ini maupun kedepan, yaitu membentuk tim investigasi bersama TNI-Polri untuk memproses kasus ini secara transparan. Kemudian, semua yang hadir berkomitmen untuk melakukan tindakan kedalam proses yang terlibat dan hasil investigasi tersebut diserahkan kepada masing-masing kesatuan yang akan melakukan penindakan proses hukum terhadap anggotanya yang terlibat,” tegasnya
Terkait pos-pos PAM yang rusak tadi malam, akan dibangun secara bersama-sama oleh TNI-Polri, pos-pos PAM pelayanan Idul Fitri akan dijaga secara bersama oleh TNI-Polri. Selanjutnya, akan dilaksanakan Patroli gabungan antara TNI-Polri, tujuannya untuk memberikan rasa nyaman dan aman pada masyarakat di dalam aktifitas mereka terutama dalam menyambut rangkaian Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Kita juga menghimbau kepada seluruh anggota untuk menahan diri tidak melakukan tindakan-tindakan provokatif tidak terpancing hasutan-hasutan dan tidak melaksanakan tindakan anarkis. Seandainya TNI dan Polri dihadirkan bersama-sama dalam pengamanan acara tersebut maka keributan bisa dicegah ataupun diminimalisir, kami menghimbau masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan mendatangkan orang banyak agar mengajukan ijin kepada Polri,” tandas Kapolda.
Ditempat yang sama Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi menambahkan, sesuai penyampaian bapak Kapolda, bahwa anggota TNI yang terlibat dan bersalah akan diberikan tindakan agar mendapatkan efek jera, tentunya prosesnya membutuhkan waktu karena bukti-bukti tidak cukup hanya sekedar video-video yang beredar karena itu masih kurang jelas.
“Namun pada intinya komitmen kita yang paling krusial saat ini adalah bahwa kita kendalikan keadaan sehingga tidak terjadi keributan lanjutan karena ini juga masuk dalam suasana Keagamaan. Kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri dan semua satuan melaksanakan apel luar biasa dan siaga di tempatnya masing-masing dan yang cutipun diberikan penekanan untuk mudah dijangkau dan dikendalikan,” demikian pungkas Kasrem. (Pendam IX/Udy)