Oleh: Yusuf Blegur
Jakarta, SehatyMedia – Di negeri ini sudah semakin banyak orang lupa kehidupan dunia hanya titipan dan sementara.
Terutama sikap juga pandangannya terhadap harta dan tahta.
Memburunya bersusah payah tanpa jeda sampai melanggar norma-norma.
Hingga tak sadar bertambahnya usia dan semakin renta tetap menjadi hamba sahaya.
Tak ada yang peduli bahwasanya dunia itu merupakan tempat senda gurau, yang melalalaikan dan sekedar ilusi.
Melupakan bahwasanya hanya akhirat yang menjadi tumpuan kehidupan sejati.
Diselimuti nafsu syahwat terus mengejar gengsi dan materi.
Manusia semakin lupa serta mengabaikan dimensi spiritual dan religi.
Banyak yang khilaf bahwa kekuasaan manusia itu sesungguhnya fana jika tak diiringi faedah dan taqwa.
Semua jabatan pada akhirnya sia-sia tanpa makna dan bisa jadi tercela.
Terlebih ketika menyadari semua itu faktanya hanya kekuasaan outsourcing dan tidak jadi ajang aji mumpung semata.
Harta, tahta dan bahkan jiwa sendiri, semuanya bisa diambil Tuhan kapan saja.
Buruh kontrak, DPR Kontrak, menteri kontrak, presiden kotrak, semua tidak ada yang abadi.
Kekuasaan kontrak terbatas waktu dan tempat itulah kenyataan yang sejati.
Tak bisa dipungkiri betapapun kuat dan hebatnya, manusia tetap makhluk yang lemah secara hakiki dan akan mati.
Sebab kekuasaan yang tak terbatas dan langgeng hanya ada pada kebesaran Ilahi.