Yogyakarta, SEHATY MEDIA – ASYB (Alumni SMA Yogyakarta Bersatu) yang sudah tiga tahun berdiri sejak 16 Februari 2019, pada 12 September 2022 di pendopo DeLuweh Jln Ngeksigondo Kotagede Yogyakarta melakukan pelantikan pengurus baru periode kedua 2022-2025.
Pelantikan pengurus dihadiri langsung sejumlah tokoh antara lain mantan bupati Bantul dan anggota DPR RI aktif Idham Samawi, anggota DPRD DIY Stevanus Christian, Ketua Hindu Parisadha Mahendra Jaya, spiritualis Ki Gde Mahesa, aktifis perempuan Yuliani dan Tete Riski, budayawan cendekiawan Achmad Charris Zubair yang juga Dewan Penasehat ASYB bersama Ir. Purohatu, advokasi ASYB Hilarius Ngaji Mero dan sejumlah pengurus lama serta beberapa tamu undangan.
Pelantikan tersebut juga dilakukan secara online langsung bagi para Dewan Penasehat, Dewan Pengawas, Dewan Pakar serta beberapa pengurus yang tidak bisa hadir karena sedang berada diluar DIY. Mereka antara lain J Kristiadi, Butet Kartaradjasa, Yuli Qadir, KH Muhammad Imam Aziz, Ki Soemarsono, H. Datuk Sweida Zulhamsyah, Arif Nurcahyo, Hasan Syaifullah, Yani Sapto Hoedaya, Lestanta Budiman, Kyai Jadul Maula dan lain lain.
Pembentukan pengurus ASYB menjadi proses akhir sejak tahapan pemilihan ketua umum sebulan yang lalu lewat sebuah Raker yang dihadiri perwakilan dari 168 alumni SMA sederajat yang terhimpun dalam narahubung SMA di wilayah DIY.
Nana J Justina terpilih sebagai Ketua umum dengan hampir 65% suara, Sekretaris Bhayu Malam Hendarta dan Bendahara Retno Dewayani, S.E.
Sebagai wakil ketua Ganis Ahmadiningrat, wakil Sekretaris Eko Jati, wakil Bendahara Hepi Hapsoro.
Tersusun juga Bidang Internal yang dikordinatori oleh Karolina Ratnaningsih, Eksternal oleh Kuss Indarto dan Program oleh Ryo Emanuel yang juga pencipta lagu Mars ASYB.
Ketiga Bidang tersebut membawahi sub bidang Organisasi Kaderisasi, pendidikan, informasi teknologi, Sosial Seni Budaya, kehumasan dan Advokasi.
Dalam kata sambutannya, Achmad Charris Zubair selaku Ketua Dewan Penasehat ASYB menyampaikan bahwa ASYB selama ini sudah berjalan sesuai amanat dan visi misinya. Pembentukan kepengurusan baru ini sebagai pembenahan total di internal organisasi. Achmad Charris berpesan supaya ASYB berlaku seperti halnya punakawan, ngawula (mengabdi/berbakti) terhadap NKRI dan jangan merasa jadi bendara/seorang tuan.
“Berbuatlah terus yang terbaik untuk bangsa dan negara sesuai dengan tujuan ASYB yaitu turut menjadi pejuang menjaga NKRI dengan rasa bela negara dan junjung tinggi toleransi dalam ragam kebhinnekaan,” demikian tutur Achmad Charris yang juga dosen senior filsafat UGM ini.
Pesan dari Ketua Dewan Penasehat tersebut disambut baik oleh Nana J Justina dalam kata sambutannya. Nana menyatakan, kepengurusan yang sebelumnya sebagai periode babat alas dan peletakan pondasi eksistensi ASYB sebagai lembaga yang taktis, independen, heterogen dan egaliter.
Kedepan ASYB diharapkan bisa lebih mampu turut menjawab berbagai persoalan bangsa, merespon kebijakan legislatif dan eksekutif baik daerah maupun pusat.
Jika ASYB harus bersikap politik maka ASYB akan melakukannya dengan kedepankan kepentingan masyarakat luas yang majemuk, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu.
Nana menambahkan, ASYB akan terus kritis dan responsif terhadap dinamika sosial politik yang berkembang dan menyikapinya dengan cara yang bermartabat, menggunakan nurani, taktis dan titis, demikian ungkapnya.
ASYB tercatat telah beberapa kali melakukan sejumlah gerakan moral akibat adanya upaya yang dinilai mengganggu integritas berbangsa. Aksi tersebut antara lain menolak wacana pengembalian eks WNI kombatan ISIS ke Indonesia, turut menginisiasi terjadinya penanda tanganan oleh 55 anggota DPRD DIY untuk menyatakan sikap penolakan ideologi khilafah, ASYB juga terlibat dalam penyusunan raperda hingga menjadi perda DIY pertama di Indonesia tentang pendidikan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, juga menjadi bagian dari tim yang hasilkan rutinitas berkumandangnya lagu Indonesia Raya Bergema yang mendapat dukungan penuh Sri Sultan HB X.
Disisi lain ASYB juga melakukan berbagai agenda skala besar maupun kecil dari sudut sosial, seni, budaya, pendidikan dan lain lain hingga lebih dari 160 agenda terlaksana hingga saat ini.
“Struktural kali ini tersusun dalam garis kordinasi yang lebih dinamis, taktis namun fleksibel sesuai kebutuhan lapangan. Pengurusnya terdiri dari berbagai latar belakang yang memiliki pengalaman dan integritas di bidangnya. Ke depan ASYB di harapkan akan makin berdaya guna, lebih trengginas, mampu menjawab persoalan sosial dan ASYB bisa bekerja sama dengan jaringan mana saja yang penting searah tujuan dan sevisi misi, ” pungkas Nana.