Gunungkidul (DIY), SEHATYNEWS.id – Gagak Rimang merupakan kelompok seni Reog klasik yang berada di Padukuhan Bulurejo, Kalurahan Monggol, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul. Kelompok seni Reog klasik ini dulunya sempat berjaya di zamannya, hampir 1 abad silam kelompok Reog ini keberadaannya dikenal di kalangan masyarakat sekitar.
Konon dalam sejarah kelompok seni Reog klasik ini tidak diragukan lagi dalam menyuguhkan tariannya, semenjak 1 abad silam, seni Reog klasik ini sudah turun temurun dari nenek moyang terdahulu, kini hampir 7 dari generasi penerus yang melanjutkan kelestarian keberadaan seni Reog klasik ini.
Dulu kala kelompok seni Reog Klasik ini hanya di perankan oleh kaum laki-laki, seiring perkembangan jaman untuk tetap melestarikan keberadaan Reog klasik ini agar tetap ada dan diminati, kini kelompok Reog klasik Gagak Rimang diperankan oleh kaum wanita yang cantik-cantik.
Dalam mengawali tahun 2024 pada Selasa (02/01/2024), kelompok seni Reog Gagak Rimang gegerkan warga sekitar yang menggemarinya, tua muda anak-anak dibuai dengan penampilanya. Menurut sesepuh dari kelompok seni Reog Gagak Rimang yang enggan disebut namanya bahwa hari ini seni Reog Gagak Rimang kembali menghibur penggemarnya, dengan harapan di tahun 2024 ini menjadi awal tahun yang baik, semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya dari segala hal.
Lebih lanjut ia menyampaikan kepada pewarta, bahwa seni Reog Gagak Rimang di runut dari sejarah keberadaannya merupakan balutan sejarah yang di balut dengan seni, ia pun menceritakan, dalam sejarah Reog ini merupakan gambaran sejarah keberadaan manusia, sangkan paraning dumadi.
“Manusia itu dari tidak ada menjadi ada, dari ada menjadi tidak ada, maka dalam Reog ini di gambarkan dua baris kanan dan kiri. Kemudian dalam baris itu ada pimpinan masing-masing,” ucapnya.
Dalam Reog disebut pembatak (pimpinan) kata dia, ini menggambarkan betapa pentingnya seorang pimpinan yang harus mampu menjadi pelindung, pengayom, berjiwa besar peka terhadap situasi responsif terhadap barisannya.
“Itu gambaran dari masing-masing baris tersebut, kemudian ada Beles dan Penthul, ini merupakan gambaran diri terhadap manusia bahwa Beles dan Penthul ini merupakan sosok seorang abdi (punakawan), yang ditugaskan sebagai pamomong untuk selalu memberi nasihat terhadap 2 barisan manusia tersebut. Beles identik dengan pakaian hitam sedang Phentul identik dengan pakaian putih, itu gambaran dari manusia yang harus bisa meredam sifat tidak pernah merasa puas, karena manusia itu diselimuti dari catur rasa, mukmainah, sofyah, aluamah dan amarah,” paparnya.
Agar manusia itu tidak keliru dalam mengambil tindakan, sehingga lupa diri, lupa dengan jati dirinya, sehingga tetap welas asih terhadap siapapun apapun. Kemudian ada 2 kuda kepang, yang di berinama Gagak Rimang. Gagak merupakan burung yang sakral, kalau disini, kata Gagak identik dengan bulu hitam, dalam gambaran tersebut manusia selalu di ingatkan terhadap kematian, maka setinggi apapun dia (manusia), tetap akan mati, tidak pandang bulu dia kaya, miskin, kedudukannya setinggi langit, dia pun akan mati juga pada saatnya. karena manusia itu akan diuji dalam dua hal, yaitu diuji dengan berlimpahkan harta, diuji dengan banyak masalah, maka dalam jawa ada kata di uja dan di uji.
“Kemudian kuda yang satu di sebut Rimang, arti Rimang tidak bisa melihat, karena kuda kepangnya ada 2, yang satu Gagak yang tadi, yang satu Rimang, ini merupakan gambaran (mengingatkan), kepada manusia, bahwa jangan pernah di butakan dengan kemewahan. Manusia akan mengalami 6 gelombang rasa dalam kehidupan, yaitu, pedes, asin, sepet, pahit dan kecut,” tuturnya.
Jangan pernah menutup mata dengan sejarah, siapapun dia pasti punya sejarah (cikal-bakal), maka tadi manusia itu disebut dari tidak ada menjadi ada, kemudian dari ada menjadi tidak ada lagi, itulah yang disebut sangkan paraning dumadi, manusia hidup pasti melewati 4 kehidupan, yaitu hidup di alam kandung, hidup di dunia, hidup di alam kubur, dan yang terakhir hidup di alam abadi, yang disebut alam kelanggengan.
Menjawab pertanyaan pewarta terkait jika diundang berapa ongkosnya, iapun menyampaikan, kalau ongkos kompromi, itu bukan yang pertama, tapi itu juga utama bisa di komunikasikan di sekertariat jawab dia bergurau.